SINGARAJAFM,-Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Buleleng menggelar rapat persiapan pelaksanaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) tingkat kecamatan dalam rangka menyusun Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) tahun 2026. Rapat ini berlangsung di ruang rapat Bappeda pada Kamis (6/2/2025) dengan mengusung tema "Peningkatan Produktivitas untuk Penguatan Daya Saing Daerah." Dalam rapat yang dibuka oleh Kepala Bappeda Kabupaten Buleleng, Putu Ayu Reika Nurhaeni, S.Sos., M.A.P., didampingi Plt. Sekretaris Badan, Komang Widarma, S.E. Dalam forum tersebut, diputuskan bahwa Musrenbang RKPD tingkat kecamatan akan dilaksanakan pada Februari 2025, terbagi dalam tiga wilayah, yakni wilayah barat meliputi kecamatan Busungbiu, Gerokgak, dan Seririt bagian Tengah, Kecamatan Buleleng , Sukasada, dan Banjar dan wilayah timur meliputi Kecamatan Sawan, Kubutambahan dan Tejakula. Pada kesempatan tersebut seperti dikatakan oleh Kepala Bappeda Buleleng, Putu Ayu Reika dimana keterlibatan seluruh kecamatan sangat penting agar program pembangunan dapat lebih tepat sasaran dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat, Musrenbang sebagai wadah bagi masyarakat dalam menyampaikan aspirasi serta menentukan prioritas pembangunan yang akan diusulkan ke tingkat kabupaten.
Juga menurut Rieka dimana tahapan
perencanaan ini di laksanakan Musrenbang RKPD di kecamatan, dimana telah
disepakati oleh seluruh camat untuk dilaksanakan selama tiga hari, mulai
tanggal 17 Februari 2025. Wilayah barat, tengah, dan timur akan mendapat
giliran sesuai jadwal yang ditentukan. Dan pihaknya di OPD akan membagi tugas
berdasarkan jenis usulan yang masuk. Berbeda dari tahun sebelumnya, kali ini
kegiatan seremonial akan digelar secara daring, menyesuaikan dengan Instruksi
Presiden Nomor 1 Tahun 2025 mengenai efisiensi penyelenggaraan pemerintahan.
Juga menurut Putu Ayu Reika dalam paparannya mengatakan Musrenbang RKPD 2025 akan
mengusung delapan agenda prioritas untuk pembangunan tahun 2026, meliputi:
Peningkatan kualitas sumber daya manusia, Peningkatan perekonomian daerah
berbasis potensi unggulan, Peningkatan kualitas infrastruktur layanan dasar,
Penurunan kemiskinan dan peningkatan perlindungan sosial, Stabilitas keamanan
dan kenyamanan masyarakat, Pelestarian adat dan budaya lokal, Peningkatan
kualitas lingkungan hidup, Peningkatan tata kelola pemerintahan yang efektif
dan efisien. Dan dari delapan agenda tersebut, terdapat tiga fokus utama
pembangunan tahun 2026, yakni pembangunan sosial budaya, infrastruktur, serta
ekonomi.
0Komentar