SINGARAJAFM,-Target kunjungan wisatawan pada tahun 2025 dipatok sebesar 1,7 juta orang, yang terdiri dari 1 juta wisatawan domestik dan 700.000 wisatawan mancanegara. Suksesnya pencapaian target ini sangat bergantung pada pengembangan destinasi wisata baru yang dapat menawarkan pengalaman berbeda bagi para pengunjung. Demikian disampaikan Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Buleleng Gede Dody Sukma Oktiva Askara, di ruang kerjanya, Jumat pagi. Menurut Kadispar Buleleng Gede Dody Sukma Oktiva Askara, beberapa desa wisata potensial di wilayah Buleleng kini tengah digali lebih dalam, seperti Desa Julah, Desa Mayong, serta kawasan wisata Batu Ampar di barat. Pihaknya berharap, dengan pengembangan lebih lanjut, desa-desa ini dapat menarik lebih banyak wisatawan, tidak hanya dari Bali, tetapi juga dari luar daerah, dengan menyediakan pengalaman wisata yang unik dan menarik. Juga dengan telah dibangunnya Turyapada Tower yang memanfaatkan keindahan alam dan budaya lokal, juga menjadi salah satu daya tarik wisata yang tengah dikembangkan. Dody mengungkapkan bahwa destinasi ini diharapkan dapat menjadi tambahan pilihan wisata yang lebih variatif, mendukung pertumbuhan ekonomi daerah, serta meningkatkan minat wisatawan.
Sementara itu, untuk mendukung
pengembangan destinasi wisata ini, pembangunan infrastruktur dan konektivitas
kawasan wisata juga menjadi perhatian serius. Salah satunya adalah perencanaan
master plan untuk pengembangan kawasan wisata Pantai Binaria Lovina. Dinas
Pariwisata Buleleng juga tengah bekerja untuk mengoptimalkan konektivitas
kawasan wisata melalui konsep “Triple B” (Bali Utara, Bali Barat, dan
Banyuwangi), yang akan mempermudah akses wisatawan ke beberapa destinasi
unggulan. Dengan pengembangan daya tarik wisata yang menarik dan mendukung
infrastruktur yang lebih baik, dirinya berkomitmen untuk menjadikan Buleleng
sebagai destinasi unggulan yang mampu menarik perhatian wisatawan, baik domestik
maupun mancanegara.
0Komentar