SINGARAJAFM,-Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Buleleng menghadapi pemangkasan anggaran sebesar Rp25 miliar akibat pengurangan Dana Alokasi Umum (DAU) dan Dana Alokasi Khusus (DAK) dari pemerintah pusat. Pemotongan tersebut merupakan tindak lanjut dari Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025 tentang efisiensi belanja pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), yang juga diperkuat dengan surat edaran dari Kementerian Keuangan.
Sekretaris Daerah (Sekda)
Buleleng, Gede Suyasa, menyampaikan bahwa pemangkasan anggaran ini terutama
berdampak pada sektor infrastruktur, yaitu DAU di bidang pekerjaan umum dan DAK
untuk irigasi. Ia menjelaskan bahwa pengurangan transfer dari pusat difokuskan
pada infrastruktur dengan total pemangkasan mencapai Rp25 miliar.
"Pengurangan transfer dari
pusat ini berfokus pada infrastruktur, yang totalnya mencapai Rp 25
miliar," ujarnya.
Lebih lanjut, saat ini dirinya
masih menunggu surat resmi dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) mengenai
proporsi efisiensi yang harus diterapkan pada setiap belanja daerah. Suyasa
menambahkan bahwa pihaknya masih menganalisis apakah efisiensi tersebut akan
ditetapkan dalam persentase tertentu atau diberikan kewenangan kepada daerah
untuk menyesuaikan dengan besaran pengurangan DAU.
Dalam upaya menyeimbangkan
pemangkasan anggaran, ia mengatakan Pemkab Buleleng akan melakukan efisiensi di
berbagai sektor belanja daerah, terutama yang telah diatur dalam insruksi
Presiden tersebut. Salah satunya adalah pemotongan anggaran perjalanan dinas
hingga 50 persen, serta pengurangan belanja pendukung kegiatan seperti
seremonial, pencetakan dokumen, dan pemasangan baliho.
"Kami akan mengurangi
berbagai pengeluaran yang sifatnya tidak langsung mendukung pelayanan publik,
seperti konsumsi dalam rapat, penggunaan minuman kemasan plastik, serta
berbagai acara peringatan dan upacara seremonial," ucap Suyasa.
Efisiensi yang dilakukan Pemkab
Buleleng bertujuan untuk mengalihkan anggaran yang dipotong ke program-program
prioritas yang berkaitan langsung dengan pelayanan masyarakat. Suyasa
menegaskan bahwa pihaknya ingin memastikan program-program publik, seperti
irigasi dan pembangunan jalan, tetap berjalan meskipun terjadi pengurangan transfer
anggaran.
0Komentar