SINGARAJAFM,-Menteri Perumahan Kawasan Permukiman (PKP) RI Maruarar Sirait menekankan agar program Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) atau rumah subsidi tidak salah sasaran. Hal itu disampaikan olehnya saat melakukan kunjungan kerja di Buleleng, Bali Selasa (28/1/2025).
FLPP adalah program pemerintah
untuk membantu masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) memiliki rumah.
"Jangan sampai orang kaya
dapat subsidi itu tidak tepat sasaran," katanya.
Program ini kata Maruarar akan ia
bahas dalam rapat bersama dengan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI. Selain itu
program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) juga akan turut dibahas.
Kedua program tersebut dinilai bagus dan bisa langsung menyentuh masyarakat.
"Jadi kalau program yang
menyentuh rakyat ya harus kita besarkan. Minggu depan saya rapat dengan komisi
5 tentu saya akan membahas bagaimana APBN yang ada yang terbatas, bisa kita
gunakan untuk yang paling bermanfaat. menurut saya BSPS juga harus diprioritaskan selain FLPP atau
rumah subsidi," jelasnya
Menurutnya dengan anggaran
pemerintah yang terbatas pemerintah harus membuat skala prioritas. Skala
prioritas yang dimaksud yakni target penerima manfaat program FLPP dan BSPS.
"Menurut saya skala
prioritas yang tepat adalah rakyat yang paling bawah yang membutuhkan, kemudian
juga mendapat developer yang bertanggung jawab kemudian juga tepat sasaran.
Jangan sampai tidak tepat sasaran," katanya.
Selain itu, pihaknya juga tengah
berusaha merancang skema pembiayaan baru untuk program FLPP. Selama ini,
program tersebut dibiayai 75 persen dari APBN sedangkan dari Perbankan 25
persen.
"Kami sudah rapat
berkali-kali dengan departemen Keuangan, perbankan, tapera, BPKP untuk membuat
formula baru di tahun ini, apakah 60/40 apakah 50/50 apakah pola yang lain
tujuan nya hanya satu, bagaimana dengan anggaran yang sama penerima manfaat
rumah subsidi, yaitu masyarakat
berpenghasilan rendah jumlahnya meningkat," tandasnya
0Komentar